Selasa, 24 Januari 2017

Srtuktur Dan Fungsi Hati

Struktur hati


Sel hati adalah sel yang polyhedral dan berinti. Protoplasma sel berisi sejumlah besar enzim. Massa sel ini membentuk lobula hepatica yang  berbentuk heksagonal kasar kira-kira berdiameter satu millimeter dan satu dari yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang memuat cabang-cabang pembuluh darah yang menjelajahi hati.





Fungsi Hati


Bersangkutan dengan metabolism tubuh, khususnya mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah. Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh, dalam hal menjadi “perantara metabolisme”, artinya hati mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan di suatu tempat di dalam tubuh, guna dibuat sesuai pemakaiannya didalam jaringan. Hati juga mengubah zat bungan dan bahan racun agar mudah untuk ekskresi ke dalam empedu dan urine.



Fungsi glikogenik. Karena dirangsang kerja suatu enzim, sel hati menghasilkan glikogen (yaitu zat tepung hewani) dari konsentrasi glukosa yang diambil dari makanan hidrat karbon. Zat ini disimpan sementara oleh sel hati dan diubah kembali menjadi glukosa oleh kerja enzim bila diperlukan jaringan tubuh. Karena fungsi ini, hati membantu supaya kadar gula yang normal daram darah yaitu 80 sampai 100 mg glukosa setiap 100 ccm darah, dapat dipertahankan. Akan tetapi, fungsi ini dikendalikan sekresi dari pancreas, yaitu insulin. Hati juga dapat mengubah asam amino menjadi glukosa.



Sekresi empedu. Beberapa unsur susunan empedu, misalnya garam empedu, dibuat dalam hati; unsur lain, misalnya pigmen empedu, dibentuk di dalam system retikulo-endotelium dan dialirkan ke dalam empedu oleh hati.



Pembentukan ureum. Hati menerima asam amino yang diabsorpsi darah. Di dalam hati terjadi deaminasi oleh sel; artinya, nitrogen dipisahkan dari bagian asam amino, dan ammonia diubah menjadi ureum. Ureum dapat dikeluarkan dari darah oleh ginjal dan diekskresikan ke dalam urine.



Kerja atas lemak. Hati menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir menjadi hasil akhir asam karbonat dan air. Garam empedu yang dihasilkan hati adalah penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak. Kekurangan garam empedu mengurangi absorpsi lemak dan karena itu dapat berjalan tanpa perubahan masuk feses seperti yang terjadi pada beberapa gangguan pencernaan pada anak-anak kecil, pada penyakit seliak, seriawan tropic dan gangguan tertentu pada pancreas.



Hati juga bersangkutan dengan isi normal darah:


1. Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin.

2. Hati sebagian berperan dalam penghancuran sel darah merah.

3. Menyimpan hematin yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah baru.

4. Membuat sebagian besar dari protein plasma.

5. Membersihkan bilirubin dari darah.

6. Berkenaan dengan penghasilan protrombin dan fibrinogen yang perlu untuk penggumpalan darah.



Penyimpanan dan penyebaran berbagai bahan, termasuk glikogen, lemak, vitamin dan besi. Vitamin A dan D yang dapat larut dalam lemak disimpan di dalam hati, maka itulah mengapa minyak hati merupakan sumber vitamin ini yang begitu baik.



Pertahanan suhu tubuh

Hati membantu mempertahankan suhu tubuh sebab luasnya organ itu dan banyaknya kegiatan metabolic yang berlangsung mengakibatkan darah yang mengalir melalui organ itu naik suhunya.



Kerja melindungi dari hati juga disebut sebagai detoksifikasi (mengamankan keracunan). Beberapa obat tidur dan alkohol dapat dimusnahkan secara menyeluruh oleh hati; tetapi peracunan dengan dosis besar obat bius dapat merusak sel hati. Demikian pula halnya dengan beberapa bahan kimia yang  digunakan dalam industry, seperti tetraklorida yang dapat mengakibatkan kerusakan. Oleh karena itu diadakan pengawasan ketat atas pengaruh preparat kimia dan obat bius yang dijual di pasaran, mengingat akibatnya atas hati.


Semugi Angsal Manpangatipun.... 






sumber : http://www.biologi-sel.com/2013/12/struktur-dan-fungsi-hati.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar